MTs Negeri 1 Pontianak terletak di pulau Kalimantan tepatnya di Provinsi Kalimantan Barat Kecamatan Pontianak Kota Kelurahan Sei Bangkong. Jumlah penduduk di kelurahan Sei Bangkong Kecamatan Pontianak Kota adalah 52.909 jiwa (sensus penduduk tahun 2006), terdiri dari laki-laki 27.537 dan perempuan 25.372 jiwa. Adapun jumlah penduduk menurut tingkat pendidikannya terdiri dari:

 

 

     Menyadari akan pentingnya Pendidikan Agama Islam khususnya di Kalimantan Barat ini, maka atas prakarsa Pejabat Kepala Kantor Kementerian Pendidikan Agama Kotamadya Pontianak  yang dijabat oleh A.M Yusuf Daud dengan kerjasama antara Kepala Badan Wakaf Raudiyatul Islamiyah Bawari, jalan merdeka No. 173 Pontianak dan dengan persetujuan Kepala Jabatan Pendidikan Agama provinsi Kalimantan Barat yang dijabat oleh Bapak Chatib Syarbainy, maka pada tanggal 1 Agustus 1965 berdirilah sebuah Madrasah Tsanawiyah Swasta dengan nama Madrasah Tsanawiyah Agama Islam Swasta yang berlokasi menumpang pada SD Bawari jalan Merdeka Pontianak adapun pengelolaan Madrasah MTs AIS tersebut telah ditunjuk oleh Kepala Kantor Pendidikan Agama Kotamadya Pontianak seorang pimpinan sebagai Kepala Sekolah tersebut Saudari Dahlia Agustomi sejak tanggal 1 Agustus 1967 kepadanya diberikan tugas memimpin MTs. AIS dengan kekuatan 6 orang tenaga pengajar dan 1 ruang belajar. Berjalanlah proses belajar mengajar hingga tahun 1969.

 

     Karena satu dan lain hal maka MTs. AIS dipindahkan lokasinya menumpang pada SD Bawamai Jalan Penjara Pontianak sedangkan pimpinan MTs. AIS tersebut dipindahkan kepada Saudara Mahmud B. Dibawah kepemimpinan beliau status MTs. AIS berubah menjadi MTs. Negeri 1 Pontianak dengan SK Departemen Agama tanggal 2 Maret 1970 No 17/2/70. MTs. Negeri 1 Pontianak kemudian pindah lokasinya di Jalan Alianyang No. 6A Pontianak didaerah Kecamatan Sei Bangkong Pontianak dengan luas tanah sebesar 2.696 m2 , 3 ruang belajar, 1 ruang tata usaha/guru, 3 WC guru dan murid serta bak air besar ukuran 2 x 2 x2 m3. MTs. Negeri 1 Pontianak dibuka dan diresmikan oleh Menteri Sosial atas nama Bapak Menteri Mintaredja,SH pada tanggal 2 maret 1970 dan beliau pula yang mendatangani Prasasti.

 

    Pada tanggal 7 Juli 1970 Kepala Kantor Pendidikan Agama Kotamadya Pontianak melantik A. Samad Ibrahim,SH menjabat kepala madrasah yang baru menggantikan Mahmud B dengan umlah lokal 3 rurang belajar, 13 tenaga guru dan 8 tenaga administrasi. Dibawah kepemimpinan beliau MTs. Negeri 1 Pontianak semakin maju dan mendapat bantuan dari pemerintah pada tahun 1988 dengan penambahan ruang belajar menjadi 6 lokal, 1 lokal guru,1 lokal tata usaha lengkap dengan wc kepala madrasah dan pegawai , 1 lokal perpustakaan dan 3 wc murid.

 

     Pada tanggal 2 Mei 1983 terjadi pergantian kepala madrasah sesuai dengan SK No Wn-/1-b/8/115/1983 A. Samad Ibrahim,SH digantikan dengan Sudi B.I. dalam perkembangan MTs. Negeri 1 Pontianak mulai merubah langkahnya untuk menyesuaikan kemajuan dan kekuatan yang ada sesuai dengan animo masyarakat terhadap Madrasah Tsanawiyah dan dalam rangka menyongsong tahun pelajaran baru maka MTs. Negeri 1 Pontianak mengadakan perubahan jadwal mengajar dimana sistem belajar mengajar di bagi menjadi pagi dan sore yaitu kelas 2 dan 3 diwaktu pagi sedangkan kelas 1 pada siang hari. Untuk mengimbangi jumlah siswa yang semakin bertambah maka atas bantuan pemerintah menambah lagi 3 ruang belajar, 1 lokal ruang praktikum, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang UKS, 1 ruang baca, 1 WC wanita. Jadi MTs. Negeri 1 Pontianak pada akhir tahun 1988 telah memiliki 9 lokal belajar, 1 ruang guru, 1 ruang tata usaha dan kantor kepala madrasah serta ruang baca perpustakaan, UKS, ruang praktikum dan 6 WC guru.

 

    Kemudian awal tahun 1988 MTs. Negeri 1 Pontianak yang dipindah tangankan lagi dari Bapak Sudi B.I kepada Ibrahim Rasyid sebagao Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Pontianak kemudian digantikan Drs. Kasim A. Razak. Selanjutnya pada pertengahan tahun 2003 dengan SK nomor : Wn/1-b/KP.07.6/230/2003 tanggal 28 Agustus 2003 ditetapkan Abdul Rasyid Bs.BA sebagai Kepala MTs. Negeri 1 Pontianak. Kita menyadari akan kemajuan-kemajuan yang dicapai oleh MTs. Negeri 1 Pontianak kian meningkat maka tidak mustahil dibawah asuhan Bapak Abdul Rasyid Bs.BA Mts. Negeri 1 Pontianak dituntut segala hal untuk mengimbangi prestasi yang dicapainya di mata masyarakat untuk itu, maka Bapak Abdul Rasyid, Bs. BA mengambil inisiatif merenovasi segala hal yang dianggap masih perlu penambahan-penambahan dan perubahan-perubahan baik dibidang pengajaran dan administrasi. Secara umum, dapat kita lihat dengan jelas dimana sejak dari pintu masuk, pagar sekolah, halaman upacara, taman sekolah, bangunan koperasi, ruang belajar, penambahan ruang tata usaha dan segala perlengkapannya, pengarsipan dll. Yang dianggap perlu untuk kelancaran jalannya administrasi sekolah.

 

     Suatu hal yang perlu menjadi pengamatan kita dimana tingkat kemajuan MTs. Negeri 1 Pontianak ini dimana kita ambil perbandingan bahwa jumlah siswa pada tahun 2008-2009 jumlah siswa 687 siswa, maka MTs. Negeri 1 Pontianak akan selalu mengalami kekurangan lokal belajar yang berarti akan menuntut pula penambahan tenaga pengajar dan sarana-sarana lainnya yang belum dapat diperkirakan bagaimana untuk kelanjutan MTs. Negeri 1 Pontianak ini pada masa-masa mendatang. Pada tanggal 1 Juli 2009 terjadi pergantian Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Pontianak, yaitu Bapak Drs. Moh. Makinuddin, M.Pd, yang sebelumnya adalah Kepala MTs. Negeri 2 Pontianak menggantikan Bapak Abdul Rasyid BS,BA karena telah memasuki masa pensiun.

 

    Pada masa kepemimpinan Bapak Drs. Moh. Makinuddin, M.Pd tata kelola administrasi Tata Usaha dan guru mulai dibenahi kembali dan hasilnya sangat memuaskan ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa, prestasi siswa, gairah bekerja semua komponen sekolah, dan penambahan ruang belajar, ruang guru, ruang tata usaha, ruang lab IPA, ruang lab. Komputer serta penambahan ruang wc. Dengan penambahan ruang tersebut berarti telah lengkaplah segala ruang yang diperlukan di MTs. Negeri 1 Pontianak, kecuali ruang mushalla yang masih numpang di Masjid Hidayatusshalihin untuk melaksanakan shalat maupun kegiatan keagamaan yang jaraknya sekitar 20 m dari sekolah.